Buletin Jumat 24 Februari 2023
Saudaraku...
Seorang perempuan menjadi seorang ibu melewati perjuangan panjang bisa dikatakan tidak mudah. Mengandung anak selama 9 bulan dengan susah payah kemudian membesarkan anaknya sampai sang anak mengenal ibunya, barulah dia sempurna menjadi seorang ibu.
Ketika mengandung dan membesarkan anaknya, tidak pernah terfikir bagi ibu untuk mendapat jasa atau penghargaan dalam wujud apapun, dilakukan dengan ikhlas lebih tepat dilakukan dengan cinta. Cinta lah yang membuat dia mampu melewati masa masa kritis di dalam proses mengandung dan membesarkan anaknya.
Proses seseorang menjadi ibu bisa menjadi pelajaran dalam hidup, bahwa yang terpenting bukanlah fokus kepada hasil namun menikmati prosesnya.
Seorang pengusaha akan berhenti ditengah jalan jika tidak memiliki motivasi dari dalam yang kuat, kecintaan kepada pekerjaan atau profesinya dan dia tidak menjadi seorang pengusaha.
Karena ada dorongan kuat dari dalam membuat dia mampu melewati tahap demi tahap di dalam bisnisnya. Kunci dari semua itu adalah memiliki semangat dan dorongan dari dalam. Atas alasan itulah kenapa seorang pebisnis harus memiliki ilmu yang cukup terutama sekali ilmu dalam mengelola dirinya sendiri.
Apapun profesi dan pekerjaan yang kita jalani yang paling penting adalah memiliki motivasi dari dalam, hal yang tidak bisa dilunturkan dari luar. Sebelum menjalani sesuatu,
kita harus memiliki alasan yang kuat kenapa kita harus melakukannya sehingga halangan sebesar apapun tidak akan membuat kita berhenti.
Seorang menempuh jalan kepada Allah memiliki halangan dan rintangan yang jauh lebih besar dari apapun di dunia ini. Bahaya yang dilewati juga sangat besar dan berat karena memang hadiah atau kenikmatan yang di dapat juga sangat besar yaitu surga atau senantiasa beserta dengan Allah SWT.
Apalah artinya ilmu tanpa kebenaran dan kejujuran,
sungguh kamu telah disesatkan Allah Swt karena ilmumu.
Engkau mempelajari ilmu, mendirikan shalat dan berpuasa hanya demi makhluk sehingga mereka mengakuimu, memujimu di rumah dan majelis-majelis,
mereka pun menyerahkan hartanya kepadamu.
Kamu telah mendapatkan semua itu dari mereka. Namun, ketika kematian datang, siksa menjelang, kesempitan, dan kekacauan menghampirimu,
maka semua yang telah engkau dapatkan dari mereka, tidak berguna lagi.
Justru itu semua akan dimakan oleh orang lain, sedangkan perhitungan dan siksanya tetap engkau yang menanggung.