Buletin Jumat 31 Maret 2023
Saudaraku...
Bagi kaum muslimin memakan makanan halal adalah hal terpenting dalam hidup. Makanan halal akan memberikan kesehatan jasmani juga rohani. Disamping jenis makanan halal, terpenting dari itu adalah bagaimana cara kita memperoleh makanan tersebut.
Makanan halal diperoleh dengan cara haram maka hasilnya menjadi haram. Secara ilmiah:
(+) X (-) = (-), unsur positif (+) dikalikan dengan unsur negative (-) maka hasilnya menjadi negatif atau tertolak.
Tidak hanya makanan, pakaian kita pakai demikian juga. Pakaian dari uang haram kita pakai untuk ibadah maka hasilnya akan tertolak ibadah kita, hasilnya negatif!.
Dalam hadist yang diriwatkan oleh Ibnu Abbas r.a, bahwa Rasulullah SAW berkata, “Allah SWT memiliki malaikat di Baitul Maqdis yang setiap malam berdoa bagi orang yang makan makanan haram, agar tidak menerima amalannya, baik yang wajib maupun sunnah.”
Di lain hadist, Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham, lalu diantara sepuluh dirham itu terdapat satu dirham yang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama ia memakai pakaian tersebut”. (HR. Ahmad)
Ketika hawa nafsu menguasai diri maka akal sehat juga akan hilang sehingga manusia melakukan tindakan-tindakan tercela yang diyakini sebagai hal baik. Uang yang diperoleh dengan cara haram mau dibawa kemanapun akan tetap haram. Tidak mungkin uang haram anda pakai untuk umrah dengan harapan dosa anda diampuni oleh Allah SWT, bagaimana mungkin diampuni sementara rukun dan syarat awal saja sudah salah dan tertolak.
Seorang pemimpin melakukan korupsi kemudian uang tersebut digunakan untuk berbuat kebaikan, membangun masjid, membantu pasantren, memberangkatkan umrah ulama dengan tujuan agar dosa-dosanya diampuni,
bagaimana bisa...? Cara ditempuh sudah salah, maka hasilnya pasti salah, Apalagi tujuan memberangkatkan umrah ulama agar para ulama tidak mengganggu kekuasaanya.
Harta yang diperoleh dengan cara haram bagaimanapun dia berbuat kebaikan dengan harta itu tidak akan diterima oleh Allah SWT.
Berhitung itu harus awalnya benar, kalau salah di awal walaupun sepuluh jam kau berhitung pasti hasilnya salah